Ringkasan Lakon Mencari Senyuman
Sketsa by Ikhwal |
Kedukaan besar menimpa penduduk suatu kota. Senyuman yang selama ini melekat di wajah tiba-tiba saja hilang dan orang-orang baik mati. Kenapa? Mulut penduduk di kota itu baru saja dilepas jahitannya.
Padahal
tiga puluh dua tahun masa kedukaan itu telah berakhir. Tetapi luka atas
peristiwa lampau masih menancap dalam ingatan. Semua warga kota itu seketika
muram durjana. Lantas, kalau tak ada lagi kebahagiaan, bagaimana kehidupan
mereka selanjutnya?
Masalah
itulah yang membuat Ibu Tua berjalan jauh. Tugas untuk mendapatkan kembali
senyuman yang hilang dibebankan pada pundaknya. Akhirnya, dibantu oleh
Perempuan 1, Perempuan 2, dan Lelaki 3, diupayakanlah segala macam cara untuk
mengembalikan senyuman itu.
Uang,
makanan, tarian, hiburan sampai segala macam strategi dicoba. Semua putar otak.
Hingga Perempuan 1, Perempuan 2, dan Lelaki 3 mengundang Cita-Citaku dan Badut-Badut.
Semua terlihat sama lucu, semua terlihat sama mampunya menarik seulas senyuman.
Dua tokoh besar datang. Reputasinya pun
tidak main-main. Arjuna dari Kerajaan Astinapura dan Orang 1 perwakilan manusia
suci ikut dalam upaya tersebut.
Penghiburan
pun dimulai. Para tokoh yang diundang dan datang mulai beratraksi di hadapan
Ibu Tua. Nasib senyuman itu kini berada di wajah Ibu Tua. Siapakah yang mampu
melukis senyum? Benarkah sesulit itu mencari senyuman? Lantas, kalau begitu,
apakah Ibu Tua akan tersenyum?
SAKSIKAN PEMENTASAN TEATER BIAS
"MENCARI SENYUMAN"
Karya Helvy Tiana Rosa
Disutradarai oleh Ida Ayu Soraya
Minggu, 21 Desember 2014
Pukul 10.00 WIB
di Aula S, Universitas Negeri Jakarta
0 komentar: