Sajak Senandung Kabut

11.03 Unknown 0 Comments

Pernah kita menjejak
di tanah basah bekas api unggun semalam
Bara pun masih merah
Berasap dan berbau bunga pemujaan


Kulihat kunang-kunang terbang menjauh
Lampu kecil mengikuti arah pergi
Diantara hutan yang berbaris,
kusapa sisa-sisa kenangan dalam kabut


Tolong bisikkan rayuanku pada awan yang menggumpal
Seperti pagi,
ada kenaifan di pucuk gunung berkabut,
yang masih meminta sambutan,
dalam belaian lembutnya,
menyisir helai legamku lewat jemari


Kabutku ...
Sampaikan salamku pada latar puncak-puncak gunung
Pada deras jatuhnya jutaan kubik air tepi sungai
Dan pada angin lembah yang berhembus hangat

Sampaikan sapaan lembut untuk seseorang itu, yang semoga saja digemakan tebing-tebing di ketinggian ribuan kaki sana.


Nb: kolaborasi puisi aku & Oyah

Especially for you

You Might Also Like

0 komentar: