Meretas Angin
Aku bercerita pada angin yang mendesaukan senduTentang daun-daun yang meranggas di musim semi atau tentang anak kancil yg melompat dari daratan ke sungai
Aku katakan pada angin yg berhembus lirih,
aku mencintai daun2 atau anak kancil itu.
Husss........
angin pergi.
Secepat pohon dan daratan ditinggal pergi hal yang seharusnya membuat mereka indah sekaligus menyenangkan
Duhai angin,
hendak kemanakah aku menetap sementara sebagianku hilang meranggas dan melompat
Hembus itu tak pernah menjawab, tetapi angin datang kembali membawa janji2 Tuhan
Akan datang suatu masa dimana daun2 yang meranggas akan hijau diwaktunya atau tentang anak kancil yg kembali setelah tahu sungai bukanlah tempatnya
Angin pelan menyentuh ujung helaiku,
sedang aku...
disini.
tersenyum lembut mendengar bisikan lirih dari semua yang hilang.
0 komentar: